Lao-Lao TV Liputan Lao-Lao TV: Sebulan Tanpa Internet, Telefon, dan Hak...

Liputan Lao-Lao TV: Sebulan Tanpa Internet, Telefon, dan Hak Warga Kota Jayapura

-

Fasilitas internet di Jayapura dan sekitarnya kembali mati. Tidak ada penjelasan memadai dan rasional dari pihak terkait, terutama PT Telkom Papua. Warga hanya diberikan klarifikasi bahwa penyebab matinya internet adalah gempa bumi di sekitaran Kabupaten Sarmi dan Manokwari Provinsi Papua Barat.

Dampak dari itu adalah warga kehilangan akses internet dan berdampak hingga aktifitas sosial mereka. Untuk melihat kondisi tersebut, Lao-Lao TV berkesempatan meliput kondisi Kota Jayapura dan mewawancarai narasumber untuk melihat perspektif masing narasumber dalam aktifitas mereka yang terbatas tanpa internet seperti LBH Papua, Media Suara Papua, Dosen, dan Mahasiswa di Kota Jayapura.

Kamera: Lao-Lao TV, Tim Gempar-P, Tim Sonamappa, dan West Papuan Updates

Sutradara/narasi: Lao-LaoTV

Redaksi Lao-Lao
Teori pilihan dan editorial redaksi Lao-Lao

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kirim Donasi

Terbaru

Mengalirkan Spirit Mambesak

Nyanyian Sunyi Lagu nan sendu Dan syair yang menawan Mengalun di sana Menyayat...

Press Release: Hentikan Diskriminasi Terhadap Keluarga Korban Mutilasi di Timika

Press Release Mahasiswa dan Keluarga Korban Kasus Penembakan dan Mutilasi 4 Warga Sipil Nduga di Timika Kasus penembakan dan mutilasi terhadap...

FRSMTP: Lawan Kapitalisme dan Wujudkan Kedaulatan SDA di Papua

Press Release Front Rakyat Selamatkan Manusia dan Tanah Papua (FRSMTP) Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 "Lawan Kapitalisme Aktor Utama Ekosida dan...

Sejarah dan Perkembangan Partai Politik Borjuis Indonesia dan Papua

Abad ke 18 partai politik mulai dikenal di negara-negara Eropa Barat seperti Inggris dan Perancis. Namun terbatas hanya untuk...

Victor Yeimo, Kriminalisasi Pasal Makar, dan Perjuangan RPMR

“Kenapa jawaban dari Konflik Aceh adalah perundingan damai dan jawaban dari Konflik Papua adalah senjata dan penjara.” Victor Yeimo...

Rubrikasi

Konten TerkaitRELATED
Rekomendasi Bacaan