Pilihan Redaksi Harun Rumbarar Terpilih Sebagai Ketua Papuan Voices Nasional...

Harun Rumbarar Terpilih Sebagai Ketua Papuan Voices Nasional Pada Kongres II di Biak

-

Siaran Pers

Rekomendasi Strategis

Kongres  Nasional Papuan Voices Ke-II Tahun 2022 di Biak, Papua.

 Satu Papuan Voices untuk Keadilan dan Perdamaian di Tanah Papua.

Pada tanggal 11-12 Agustus 2022 Papuan Voices telah melaksanaan Kongres Nasional Papuan Papuan Voices Ke-II yang bertujuan untuk meminta Laporan Pertanggungjawaban Badan Pengawas Papuan Voices Nasional dan Ketua Papuan Voices Nasional Periode 202. Dan memilih Badan Pengawas Papuan Voices Nasional, Ketua Papuan Papuan Voices Nasional. Menetapkan dan mengesahkan statute, menetapkan Papuan Voices Wilayah,  arah program strategis dan rekomendasi strategis.

Dalam proses pemilihan Badan Pengawas Papuan Voices Nasional periode 2022-2024 telah terpilih Helena Kobagau (Ketua) , Max Binur (Sekretaris) dan Wirya Supriyadi (Anggota) sedangkan Harun Rumbarar telah terpilih sebagai Ketua Papuan Voices Nasional periode 2022-2024.

Hasil rekomendasi strategis Kongres Nasional Papuan Voices adalah sebagai salah satu respon Papuan Voices terhadap dinamika yang terjadi di Tanah Papua. Papuan Voices Nasional melihat bahwa hutan bagi masyarakat adat Papua adalah “apotik hidup”, “tempat aksesoris budaya”, “sumber pangan hewani dan nabati” serta masih banyak lagi manfaatnya termasuk relasi antara Masyarakat Adat Papua dengan wilayah adatnya. Namun  relasi antara manusia dan wilayah adatnya mulai terancam dengan ekpansi pembangunan dan koorporasi. Karena Sumber Daya Alam (SDA) melimpah ruah dan mengundang ketertarikan kapitalisme global untuk melakukan ekpansi perusahaan mereka ke Tanah Papua dengan cara apapun. Sehingga  mendorong daulat masyarakt adat Papua atas SDA alammnya untuk kesejahteraan mereka jadi perlu perhatian semua pihak.

Papuan Voices Nasional menyatakan bahwa Hutan Papua adalah benteng terakhir melawan krisis iklim. Kita bisa mencermati saat ini adanya terjadi perubahan iklim yang kini mulai menghantui. Suhu bumi mulai menghangat, kutub utara dan selatan mulai mencair yang memicu naiknya tinggi muka air laut dan mengubah pola cuaca yang selama ini telah ada. Hal ini akan berdampak terjadinya  kekeringan yang panjang maupun curah hujan yang ekstrim dan menimbulkan bencana hidrometeorologis.

Papuan Voices Nasional melihat bahwa telah banyak laporan yang disampaikan oleh masyarakat adat, kelembagaan agama, organisasi mahasiswa, organisasi pemuda, CSO dan pihak yang lainnya terkait persoalan pelanggaran HAM, kerusakan lingkungan, ketidakadilan  yang dialami oleh masyarakat adat Papua. Namun terkesan “negara“ masih abai untuk menghormati, memenuhi dan menjunjung hak-hak masyarakat adat Papua yang selama ini merawat Tanah Papua.

Dengan melihat persoalan ini ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam Kongres Nasional PV ke-II, antara lain:

  1. Medesak pemerintah pusat untuk taat menjalankan konsitusi guna mewujudkan keadilan dan perdamaian di Tanah Papua.
  2. Mendesak semua pihak (pemerintah, koorporasi, aparat keamanan) untuk secar bersama-sama mahasiswa dan Organisasi Non Pemerintah menjunjung tinggi HAM di Tanah Papua dan melindungi serta memenuhi hak-hak masyarakat adat Papua.
  3. Perampasan Wilayah Adat, Kerusakan lingkungan Krisis iklim, Deforestasi itu nyata , mari merawat dan menjaga tanah, wilayah adat , hutan , pesisir Papua melalui film dokumenter untuk keadilan antar generasi.
  4. Menyerukan kepada pelajar, mahasiswa dan generasi muda untuk membuat film dokumenter tentang masyarakat adat Papua dan Tanah Papua sebagai bagian untuk mendorong terwujudnya keadilan dan perdamaian.
  5. Kami Papuan Voices akan selalu bersama masyarakat adat Papua untuk menjaga dan merawat Tanah Papua.

Demikian rekomendasi strategis Hasil Kongres Papuan Voices Nasional Ke-II Tahun 2022.

 

Narahubung:

Ketua PV, Harun Rumbarar (0812-4756-2890

Mantan Ketua PV, Bernard Koten (0812-6024-1970)

 

Redaksi Lao-Lao
Teori pilihan dan editorial redaksi Lao-Lao

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kirim Donasi

Terbaru

Rekonstruksi Identitas Orang Papua Melalui Perubahan Nama Tempat

Irian berubah menjadi Irian. Masyarakat Papua atau orang-orang yang...

Rosa Moiwend dan Kesalahan Teori Patriarki

Rosa Moiwend, salah satu kamerad kita di Papua menulis di media Lao-Lao Papua pada 9 Juni 2023, bahwa gerakan...

Ekofeminisme dan Hubungan Antara Perempuan dengan Hutan Sagu

Sebuah pandangan mengenai hubungan antara perempuan dengan hutan sagu di Kampung Yoboi, Sentani dan bagaimana mengujinya dengan perspektif ekofeminisme. Sagu...

Ancaman Pembangunan Terhadap Lahan Berkebun Mama Mee di Kota Jayapura

"Ini kodo tai koo teakeitipeko iniyaka yokaido nota tenaipigai, tekoda maiya beu, nota tinimaipigai kodokoyoka, tai kodo to nekeitai...

Memahami Perempuan (Papua) dari Tiga Buku Nawal El Saadawi

Sebuah ringkasan secara umum Pengantar Isu feminisme di Papua pada umumnya masih banyak menuai pro dan kontra. Itu bisa kita temukan...

Rubrikasi

Konten TerkaitRELATED
Rekomendasi Bacaan