Pilihan Redaksi Kongres III Sonamappa, Pilipus Robaha Terpilih Menjadi Ketua Umum

Kongres III Sonamappa, Pilipus Robaha Terpilih Menjadi Ketua Umum

-

Di bawah kaki gunung Robongholo, Kabupaten Jayapura, Dewan Pimpinan Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua (Sonamappa) melaksanakan Kongres ke III organisasi selama 3 hari (26-28 Agustus 2022) dengan agenda: revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi, pembahasan strategi taktik (Stratak) perjuangan organisasi serta pemilihan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Sonamappa.

Disertakannya agenda pemilihan DPP Sonamappa sebagai salah satu agenda pokok Kongres mengingat massa kepemimpinan dari Claus Pepuho telah berakhir. Tapi juga sebagai langkah penyegaran terhadap kepemimpinan dalam organisasi sebagaimana yang tertuang dalam AD/ART Sonamappa.

Dalam pemilihan yang dilakukan dengan menggunakan metode Community System Melanesian yang dianut Sonamappa. Pilipus Robaha yang dalam Kongres II terpilih sebagai Wakil Ketua mendampingi Claus Pepuho terpilih menjadi Ketua dan Claus Pepuho menjadi Wakil Ketua serta Marthen Louw sebagai Sekertaris Umum, untuk tiga tahun massa jabatan sesuai perubahan AD/ART yang awalnya empat tahun menjadi tiga tahun.

Selain revisi AD/ART organisasi dan pemilihan DPP Sonamappa dan Stratak perjuangan organisasi. Dalam Kongres ke III tersebut. Dibahas pula sikap dan pandangan politik organisasi terhadap United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan West Papua National Authoriy (WPNA).

Sikap dan pandangan politik Sonamappa terhadap ULMWP adalah menyatakan mendukung ULMWP sebagai wadah persatuan bersifat koordinatif dan menegaskan kepada WPNA bahwa Sonamappa bukanlah underbound WPNA tapi pendiri organisasi sehingga Sonamappa memiliki otonomi sendiri dalam gerak politiknya dan berhak berpendapat atas dinamika internal WPNA yang berdampak pada “kebekuan” dalam sistem organisasi.

“Kebekuan” sistem pada internal WPNA dalam hemat kami diakibatkan banyak pemimpin WPNA merangkap jabatan. Tidak saja menjadi pemimpin di WPNA tapi juga di faksi-faksi perjuangan yang lain mereka mengembang tugas sebagai pemimpin sebagaimana yang dapat kami contohkan: Rev. Edison Waromi, S.H. selaku Presiden Eksekutif WPNA merangkap Perdana Menteri di Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB), dan juga menjadi Perdana Menteri pada Pemerintahan Sementara ULMWP. Rangkap jabatan seperti itu kami yakin sebagai kerikil yang membuat WPNA tidak terurus dan terabaikan. Sehingga sistem organisasinya tidak sehat dan tidak berjalan baik.

Untuk mencairkan “kebekuan” sistem organisasi dalam internal eksekutif WPNA dan penyegaran organisasi. Konggres III Sonamappa mendesak kepada WPNA untuk segera melakukan Konferensi untuk melakukan reorganisasi/penyegaran organisasi secara menyeluruh dalam kepengurusan organisasi guna menghindari praktek “raja-raja” kecil dalam organisasi.

Kaki Gunung Robongholo, 28 Agustus 2022

Solidaritas Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua

Pimpinan Sidang: Jener Naa

***

Redaksi Lao-Lao
Teori pilihan dan editorial redaksi Lao-Lao

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kirim Donasi

Terbaru

Mengalirkan Spirit Mambesak

Nyanyian Sunyi Lagu nan sendu Dan syair yang menawan Mengalun di sana Menyayat...

Press Release: Hentikan Diskriminasi Terhadap Keluarga Korban Mutilasi di Timika

Press Release Mahasiswa dan Keluarga Korban Kasus Penembakan dan Mutilasi 4 Warga Sipil Nduga di Timika Kasus penembakan dan mutilasi terhadap...

FRSMTP: Lawan Kapitalisme dan Wujudkan Kedaulatan SDA di Papua

Press Release Front Rakyat Selamatkan Manusia dan Tanah Papua (FRSMTP) Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 "Lawan Kapitalisme Aktor Utama Ekosida dan...

Sejarah dan Perkembangan Partai Politik Borjuis Indonesia dan Papua

Abad ke 18 partai politik mulai dikenal di negara-negara Eropa Barat seperti Inggris dan Perancis. Namun terbatas hanya untuk...

Victor Yeimo, Kriminalisasi Pasal Makar, dan Perjuangan RPMR

“Kenapa jawaban dari Konflik Aceh adalah perundingan damai dan jawaban dari Konflik Papua adalah senjata dan penjara.” Victor Yeimo...

Rubrikasi

Konten TerkaitRELATED
Rekomendasi Bacaan