Pilihan Redaksi Foto dan Tuntutan Aksi Pemuda Adat Mbaham Matta Fak-Fak

Foto dan Tuntutan Aksi Pemuda Adat Mbaham Matta Fak-Fak

-

Senin 31 Agustus 2020 Masyarakat adat Mbaham Matta yang diwakilkan pemuda Adat melakukan aksi demonstrasi damai  depan Kantor Bupati Kabupaten Fak-fak, Papua Barat. Tujuan aksi tersebut adalah memprotes kegiatan antara NGO Lokal, pemerintah daerah , dan 7 Petuanan atau raja-raja di Fak-Fak, tanpa melibatkan masyarakat Adat yang bersangkutan, yaitu sekitar 143 Marga Asli di kabupaten Fak-fak. Para pemuda menilai bahwa 7 petuanan tidak relevan mewakili masyarakat Adat, sebab peran 7 petuanan atau raja-raja ini adalah warisan kolonial Belanda dan tidak sesuai di era sekarang dimana konstitusi menjamin hak-hak masyarakat adat melalui Undang-undang Dasar 1945 maupun terbaru adalah Otsus Papua, dan Keputusan MK No 35 Tahun 2012 Tentang Hutan Adat.

Pernyataan Sikap

Marga Suku Baham Matta Fak-fak

Terkait dengan rencana pembentukan peraturan Kab. Fak-Fak tentang hak ulayat, suku Mbaham Matta Fak-fak yang sedang di dorong oleh pemerintah daerah kab. Fak-fak Lewat Forum Grup Diskusi sejak 29-31 Agustus 2020 mewakili 143 Marga Suku Mabaham Matta Fak-fak. Sehingga dengan demikian kami menolak:

  1. Kami menolak dengan tegas segala bentuk klaim wilayah adat marga oleh siapapun.
  2. Kami meminta pemerintah Kabupaten Fak-fak tidak mendorong peraturan daerah yang berhubungan dengan hak ulayat 143 Marga.
  3. Kami memintah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Fak-fak untuk tidak menetapkan peraturan Deerah tersebut, yang berhbungan dengan hak ulayat masyarakat adat.
  4. Kami Meminta Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Dewan Adat Papua (DAP), dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat untuk memperhatikan tuntutan ini.

Dengan Demikian tuntutan kami. Atas nama 143 Marga  Suku Mbaham Matta Fak-fak yang bertandan tangan dibawah ini:

+ Junaidin Rohromana

+ Falentinus Kabes

+ H. Hegemur

+ Petrus R. Ndadarmana

+Rinto Warpopor

+ AB. Nimtrendik

+ SImon P. Bahba

+ Telis Putar

+(nama tidak jelas)

+(nama tidak jelas)

+(nama tidak jelas)

 

Keterangan foto

Aksi Pemuda Adat Fak-Fak 31 Agustus 2020

Aksi pemuda Fak-Fak 31 Agustus 2020

Negosiator aksi dan pihak kepolisian

Catatan

Kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan penulisan nama dan marga

Redaksi Lao-Lao
Teori pilihan dan editorial redaksi Lao-Lao

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kirim Donasi

Terbaru

Mambesak dan Gerakan Kebudayaan Papua Pascakolonial

Mambesak tidak sekadar grup musik Papua biasa. Selain sebagai...

Belajar Gerakan Kedaulatan Diri Owadaa dari Meeuwodide (Bagian 1)

Menjelang malam, kami memasuki Moanemani, ibukota Kabupaten Dogiyai dari Kota Nabire pada suatu hari di awal bulan April 2024....

26 Tahun AMP: Hancurkan Kebudayaan Kontra Revolusi

Berikut ini kami terbitkan pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dalam merayakan ulang tahunnya yang ke-26, hari ini 27...

Membaca ‘The Politics of Distraction’ di Papua

Apakah kita bisa menjelaskan akar seluruh persoalan Papua hanya dengan tiga kata? Bisa. Jawabannya, perebutan sumber daya. Kapitalisme, imperialisme,...

Dimana Mahasiswa Papua di Tengah Konya Alami Masalah?

Pada 7 Juni 2024, saya berada di tengah warga Konya yang saat itu melakukan aksi di Kantor Badan Pertanahan...

Rubrikasi

Konten TerkaitRELATED
Rekomendasi Bacaan