Pilihan Redaksi Panggilan Solidaritas Untuk Masyarakat Adat Tumanduk-Filipina

Panggilan Solidaritas Untuk Masyarakat Adat Tumanduk-Filipina

-

Pada tanggal 30 Desember 2020, pukul 04.00 – telah terjadi pembantaian dan penculikan terhadap masyarakat adat Tumanduk di Filipina.

Saat itu pasukan gabungan dari Batalyon Infantri 12 Angkatan Darat Filipina (IBPA) dan Polisi Nasional Filipina (PNP) memasuki rumah-rumah di desa Tumandok, dimana masyarakat sedang tertidur. Tanpa dengan membawa surat penangkapan, mereka akhirnya dipaksa bangun lalu dibunuh. Menurut saksi, Gayas ditembak setelah disuruh keluar dari rumahnya, sedangkan Aguirre dan Giganto ditembak mati saat sedang tertidur bersama keluarga mereka.

Mereka yang dibunuh dan disiksa ini kebanyakan adalah pegawai negeri. Roy Giganto, Mario Aguirre dan Katipun mereka adalah pengurus desa dan Marivic Aguirre adalah seorang pegawai kota.

Aliansi Masyarakat adat di Provinsi Capiz dan Iloilo di Pulau Panay, telah berjuang melawan kekuasaan militer Filipina terhadap tanah leluhur mereka. Mereka melakukan perlawanan dan menjadi memimpin perlawanan terhadap Proyek Jalur Mega Dam yang akan yang menghancurkan tanah mereka, merusak lingkungan mereka bahkan merampas hak masyarakat Tumandok.

Gerakan Masyarakat Adat Internasional untuk Penentuan Nasib Sendiri dan Pembebasan (IPMSDL) dan Aliansi Nasional Masyarakat Adat Katribu di Filipina mengecam keras rentetan pembunuhan massal terhadap para pemimpin kelompok adat TUMANDUK, dimana kejadiaan ini terjadi saat dunia baru saja mengamati Hak Asasi Manusia Internasional.

Maka dengan ini kami menyatahkan :

1. Kami Menuntut Keadilan bagi para korban Pembantaian Tumandok 31 DESEMBER 2020. Pembantaian yang terjadi pada sembilan Penduduk Asli Tumandok dan penangkapan ilegal terhadap 17 orang lainnya di Provinsi Capiz, Filipina. Mereka yang menjadi korban Pembantaian Tumandok – Ketua TUMANDUK Eliseo Gayas Jr. dan Roy Giganto, serta Mauro Diaz, Arcelito Katipunan Sr., Mario Aguirre, Jomer Vidal, Dalson Catamin, Reynaldo Katipunan dan 1 korban lainnya. Tujuh belas dari IP yang ditangkap, termasuk para pemimpin TUMANDUK dan sesepu yang belum juga ditemukan.

2. Kami menuntut segera bebasan 16 masyarakat Tumandok yang ditangkap secara ilegal. Mereka yang ditangkap termasuk mantan ketua TUMADUK Marivic Aguirre yang telah diculik melalui helikopter militer. Delapan dari mereka yang ditangkap dan ditahan secara ilegal dan mereka yang sampai saat ini masih dinyatakan hilang.

Sumber : Pernyataan Sikap IPMSDL

Versi Inggris : https://www.ipmsdl.org/statement/justice-for-tumandok-massacre/

#Justice4Tumandok9
#FreeTumandok16

Redaksi Lao-Lao
Teori pilihan dan editorial redaksi Lao-Lao

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kirim Donasi

Terbaru

Rekonstruksi Identitas Orang Papua Melalui Perubahan Nama Tempat

Irian berubah menjadi Irian. Masyarakat Papua atau orang-orang yang...

Rosa Moiwend dan Kesalahan Teori Patriarki

Rosa Moiwend, salah satu kamerad kita di Papua menulis di media Lao-Lao Papua pada 9 Juni 2023, bahwa gerakan...

Ekofeminisme dan Hubungan Antara Perempuan dengan Hutan Sagu

Sebuah pandangan mengenai hubungan antara perempuan dengan hutan sagu di Kampung Yoboi, Sentani dan bagaimana mengujinya dengan perspektif ekofeminisme. Sagu...

Ancaman Pembangunan Terhadap Lahan Berkebun Mama Mee di Kota Jayapura

"Ini kodo tai koo teakeitipeko iniyaka yokaido nota tenaipigai, tekoda maiya beu, nota tinimaipigai kodokoyoka, tai kodo to nekeitai...

Memahami Perempuan (Papua) dari Tiga Buku Nawal El Saadawi

Sebuah ringkasan secara umum Pengantar Isu feminisme di Papua pada umumnya masih banyak menuai pro dan kontra. Itu bisa kita temukan...

Rubrikasi

Konten TerkaitRELATED
Rekomendasi Bacaan