Lao-Lao TV DIskusi Diskusi Lao-Lao TV: Membangun Organisasi Revolusioner Anti Seksisme

Diskusi Lao-Lao TV: Membangun Organisasi Revolusioner Anti Seksisme

-

Tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan membebaskan perempuan dari rantai penindasan yang membelenggunya bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Tak jarang perempuan yang bekerja sebagai aktivis dan tergabung dalam organisasi justru menjadi korban dari berbagai bentuk kekerasan yang kasus-kasusnya hanya dapat didiskusikan didalam ruang tertutup.

Seksisme sebagai persoalan ideologis justru seringkali dibawah jatuh pada jurang subjektif.

Ketidaktuntasan dalam memahami persoalan perempuan membuat penyelesaiannya setiap masalah/kasus kekerasan terhadap perempuan, khususnya perempuan aktivis tidak dapat dilakukan dengan prinsip-prinsip ideologis. Kritik terhadap pelaku kekerasan dibatasi karena relasi kuasa. Ini semakin membawa perempuan pada kekerasan yang berganda.

Bagaimana organisasi revolusioner dapat dibangun sebagai wadah anti seksisme yang memberikan rasa aman kepada perempuan dan kelompok LBGT yang juga memiliki mimpi yang sama, yaitu pembebasan umat manusia, namun harus diperhadapan dengan persoalan seksisme.

Di Seri Diskusi #2 yang dilaksanakan oleh Lao-Lao Papua bersama kawan Musel Muller dari Lingkar Studi Sosialis dan kawan Novita Opki dari LBH Apik Jayapura dengan topik “Membangun Organisasi Revolusioner Anti Seksisme” bersama mendiskusikan soal-soal tadi di atas.

Diskusi ini dilaksanakan pada Rabu, 13 Desember 2023 dan live di akun instagram Lao-Lao Papua. Diskusi ini diposting kembali di Channel YouTube Lao-Lao TV.

Silahkan disimak.

Redaksi Lao-Lao
Teori pilihan dan editorial redaksi Lao-Lao

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kirim Donasi

Terbaru

Belajar Gerakan Kedaulatan Diri Owadaa dari Meeuwodide (Bagian 2)

Pada bagian pertama catatan ini sebelumya, saya mencoba untuk...

Belajar pada Njoto, Menuju Jurnalisme yang Mendidik Massa

Dalam deretan tokoh-tokoh jurnalistik di Indonesia, nama Njoto jarang terdengar. Kerap ketika berbicara mengenai sejarah jurnalisme di Indonesia, nama...

Empat Babak Sekuritisasi di Papua

Sejak dimulainya Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961 banyak terjadi pelanggaran hak asasi...

Mambesak dan Gerakan Kebudayaan Papua Pascakolonial

Mambesak tidak sekadar grup musik Papua biasa. Selain sebagai pioner dengan mempopulerkan lagu-lagu daerah Papua yang kaya dan beragam,...

Belajar Gerakan Kedaulatan Diri Owadaa dari Meeuwodide (Bagian 1)

Menjelang malam, kami memasuki Moanemani, ibukota Kabupaten Dogiyai dari Kota Nabire pada suatu hari di awal bulan April 2024....

Rubrikasi

Konten TerkaitRELATED
Rekomendasi Bacaan