Pilihan Redaksi Kekuatan dan Kelemahan Revolusi Rusia

Kekuatan dan Kelemahan Revolusi Rusia

-

V.I. Lenin (1907)

Penerjemah: Diketik kembali untuk Situs Indo-Marxist dari buku Yayasan ”Pembaruan” Jakarta 1960 dengan sedikit perubahan ejaan

Artikel dengan judul ini di dalam Narodnaya Duma yang kemarin merupakan contoh dari cara pembentangan yang tenang, jelas, sederhana dari pertentangan-pertentangan prinsipiil yang sesungguhnya di antara kaum Sosial-demokrat. Di atas dasar itu adalah begitu menyenangkan dan berguna untuk mengadakan  perdebatan, sebagaimana tak menyenangkan dan tak mungkin untuk menjawab histeria di dalam Priwet atau di di dalam Otgoloski [20].

Baiklah, mari meninjau persoalannya. Yang menimbulkan pertentangan-pertentangan yalah penilaian terhadap kaum Kadet dan kaum Narodnik. Mengenai kaum Kadet pertentangan tersimpul, menurut pendapat yang samasekali benar dari Narodnaya Duma, dalam persoalan mengenai, siapa yang mereka wakili. Narodnaya Duma menjawab: “burjuasi sedang dan kecil, yang pada pokoknya burjuasi kota”. “Dasar ekonomi dari partai-partai itu”, — demikian resolusi kaum Bolsyewik, — “ adalah sebagian dari tuantanah sedang dan burjuasi sedang, terutama kaum intelek burjuis , sedangkan sebagian dari burjuasi kecil demokratis kota dan desa masih membuntut di belakang partai-partai itu hanya berkat tradisi-tradisi dan karena terang-terangan ditipu oleh kaum liberal”.

Jelas, bahwa kaum Mensyewik [21] lebih optimis daripada kita dalam menilai kaum Kadet. Mereka menutup-tutupi dan mengingkari hubungan kaum Kadet dengan tuantanah-tuantanah, sedangkan kita menggarisbawahinya. Mereka menggarisbawahi hubungan kaum Kadet dengan burjuasi kecil demokratis kota, sedangkan kita menganggap hubungan itu sangat lemah.

Adapun mengenai tuantanah, maka Narodnaya Duma menyatakan naif pertimbangan kita di dalam No. 7 Nasye Eho [22], di mana kita menghitung 20 orang tuantanah bukan di dalam fraksi Duma kaum Kadet yang lama (itu adalah kesalahan Narodnaya Duma), melainkan yang sekarang ini. Narodnaya Duma mengatakan dengan ironi, bahwa bahkan di antara kaum Sosial-demokrat terdapat milyuner-milyuner dan jendral-jendral sipil.

Ironi yang tak kena! Semua mengerti, bahwa Singer-Singer, Arons-Arons dan para Nilivkin [23] – gejala peralihan pribadi dari burjuasi ke proletariat. Apakah tuan-tuan, tuantuan, dengan serius akan menegaskan, bahwa 20 orang tuantanah (dari 79 jumlah anggota fraksi kaum Kadet, yaitu seperempat bagian)    mendukung secara pribadi 60 orang intelek burjuis, dan bukan sebaliknya?? Apakah tuan-tuan akan menegaskan, bahwa kaum tuantanah melaksanakan politik intelek-liberal, dan bukan kaum intelek-liberal melaksanakan politik tuantanah?? Lelucon tuan-tuan mengenai Singer dan kawan Nilivkin – sesuatu lelucon manis untuk menutupi posisi yang tak berpengharapan, dan tak lebih dari itu.

Tentu saja, susunan fraksi Duma kaum Kadet – bukanlah bukti yang utama, melainkan hanya suatu tanda. Bukti yang utama terletak, pertama, dalam sejarah liberalisme tuantanah di Rusia ( itu diakui juga oleh Narodnaya Duma); kedua —  dan itu yang terpokok – dalam analisa terhadap politik kaum Kadet sekarang. “Politik agraria kaum Kadet adalah pada hakekatnya” (hal itu perlu diperhatikan) “politik tuantanah” (Nasye Eho No.7). “ ‘ Liberalisme’ kaum Kadet merupakan liberalisme pengacara burjuis, yang mendamaikan kaum tani dengan tuantanah dan mendamaikannya untuk kepentingan tuantanah”(di sana juga).

Pada Narodnaya Duma tak ada sesuatu apapun untuk menjawab argumen ini.

Selanjutnya. Dengan apa dibuktikan hubungan klas partai kaum Kadet dengan burjuasi kecil demokratis kota? Dengan statistik pemilihan. Kota-kota memberikan lebih banyak kaum Kadet daripada yang lain-lain. Fakta itu benar. Tetapi ia tidak mempunyai daya bukti. Pertama, undang-undang pemilihan kita mengutamakan bukan lapisan burjuasi demokratis kota. Diketahui umum, bahwa Musyawarah-musyawarah Rakyat menyatakan lebih tepat pandangan-pandangan dan sentimen-sentimen dari “burjuasi kecil demokratis kota”. Kedua, di Curia [24] kota dari kota-kota besar kaum Kadet lebih kuat dan kekuatan  Kiri lebih lemah, daripada di Curi kota dari kota kecil. Statistik para pemilih-utusan menunjukkan hal itu. Maka dari sini jelas, bahwa kaum Kadet bukanlah burjuasi kecil demokratis, melainkan burjuasi sedang liberal. Semakin besar kota, maka semakin tajam antagonisme proletariat dengan burjuasi, semakin kuat kaum Kadet terbanding kaum Kiri di Curia kota (burjuasi). Ketiga, di 22 kota besar di mana ada blok kekuatan Kiri, kekuatan Kanan mengumpulkan 17 ribu suara, kaum Oktobris [25] – 34 ribu, kaum Kadet – 74 ribu dan kekuatan Kiri – 41 ribu. Kenyataan direbutnya sengan sekali pukul begitu banyak suara dari kaum Kadet disebabkan oleh hal bahwa kaum Kadet bukanlah orang-orang demokrat. Adpokat-adpokat liberal di mana saja di dunia terus menipu burjuasi kecil demokratis, tetapi telah ditelanjangi oleh kaum Sosialis.

“Apakah benar” – bertanya Narodnaya Duma – “bahwa burjuasi sedang dan kecil kita sudah berkepentingan dalam penindasan revolusi, supaya mematahkan kekuatan proletariat yang secara langsung mengancam burjuasi?” – dan menjawab:”pasti tidak benar”.

Di sini pasti tidak benar diutarakan pandangan-pandangan kami. Itu, kawan-kawan yang tercinta, sudah bukan polemik yang prinsipiil lagi ….. Kawan-kawan sendiri mengetahui dengan baik sekali, bahwa kami membedakan kekontra-revolusioneran kaum Kadet dari kontra-revolusioneran kaum Oktobris: — bahwa kami samasekali tidak sampai menuduh burjuasi kecil dalam kekontra-revolusioneran; — bahwa kaum tuantanah Kadet kita anggap takut bukan hanya kepada kaum buruh, tetapi juga kepada kaum tani. Itu bukan keberatan, tetapi pemutar-balikan.

Yang merupakan keberatan yalah argumen selanjutnya dari Narodnaya Duma. Kaum Kadet menjadi semakin moderat dan semakin reaksioner bukannya selama naik pasangnya revolusi, melainkan selama turunnya, yaitu bukan karena kekontra-revolusionerannya, melainkan karena kelemahnnya. Taktik kaum Kadet, — tulis Narodnaya Duma dengan huruf cetak miring, — “itu bukanlah taktik kekuatan kontra-revolusioner, itu taktik ketidak berdayaan revolusioner.”

Jadi, kaum Kadet – juga revolusioner-revolusioner, hanya tak berdaya. Suatu kesimpulan yang mengerikan. Supaya mengucapkan kemustahilan yang kerteluan itu, orang harus memulai pertimbangannya bertolak dari kesalahannya yang pokok. Kesalahan itu terletak dalam pengingkaran watak tuantanah dari kaum Kadet (kaum tuantanah di Rusia bersifat kontra-revolusioner atau secara kaum Seratus Hitam dan Oktobris, atau secara kaum Kadet) dan pengingkaran hal, bahwa kaum Kadet kebanyakannya terdiri dari kaum intelek burjuis. Setelah membetulkan dua kesalahan itu, kita akan memperoleh kesimpulan yang benar: taktik kaum Kadet adalah taktik kekontra-revolusioneran tuantanah dan ketidak berdayaan cendekiawan-burjuis. Kaum tuantanah adalah kekuatan kontra-revolusioner. Burjuasi besar juga. Kaum intelek burjuis dan kaum amtenar liberal adalh budak-budak mereka yang pengecut, yang menutup-tutupi pelayannya terhadap kontra-revolusi dengan kemunafikan “demokratis”.

Tidak benar, bahwa kaum Kadet “menjadi semakin kana” hanya dengan turunnya, dan bukan dengan naik pasangnya revolusi. Ingatlah Nacalo [26], kawan-kawan dari Narodnaya Duma. Ingatlah artikelartikel yang ditulis  dalam semangat :”Witte adalah agen bursa, Struwe adalah agen Witte” Artikel-artikel yang baik! Masa yang baik …… dengan kaum Mensyewik kita waktu itu tidak mempunyai perbedaan dalam penilaian kaum Kadet .….. Supaya benar menyoroti hubungan kaum Kadet terhadap naikpasangnya revolusi atau naikpasang-naikpasang revolusi, harus dikatakan: baru saja revolusi menampakkan dirinya di jalan-jalan, maka kaum Kadet segera menampakkan dirinya di kamar depan menteri.

Struwe di hadapan Witte dalam bulan Nopember 1905. Seseorang dari kaum Kadet di hadapan seseorang dari Seratus Hitam dalam bulan Juni tahun 1906. Milyukov di hadapan Stolipin [27] tanggal 15 Januari 1907. Begitu telah terjadi -–begitu akan terjadi…………

*       *      *

Dengan mengalasi pandangan-pandangannya terhadap kaum Kadet dari segi ekonomi Narodnaya Duma menyimpulkan:

“ Dalam perkembangan yang lemah dari kota-kota di Rusia dan dalam pengaruh yang berdominasi dari industri besar dari industri besar di dalam produksi kota, burjuasi sedang dan kecil kota kita mempunyai sangat sedikit pengaruh terhadap kehidupan ekonomi umum negeri, untuk dapat merasa dirinya sebagai kekuatan politik yang berdiri sendiri,  seperti halnya dengan burjuasi Inggeris dan Perancis pada zamannya …….”. Baik sekali dan benar sepenuhnya. Hanya hal itu tidak berlaku terhadap kaum Kadet. Dan kemudian, di sini samasekali lenyap pertentangan yang seolah-olah Marxis dari burjuasi besar “kota yang maju” terhadap burjuasi kecil “desa yang terbelakang” dengan mana orang sering berusaha membenarkan taktik kaum Mensyewik …..Sedangkan untuk menjadikan proletariat sebagai alatnya burjuasi itu tidak dapat, karena proletariat sudah berjuang di bawah panji Sosial-Demokratisnya sendiri …..” Benar !…..”Di sinilah terletak sumber dari segala kebimbangannya, segala ketidaktegasannya dalam perjuangan melawan sistim otokrasi perhambaan…..” Juga benar, hanya tidak mengenai kaum Kadet, tetapi mengenai partai-partai dan grup-grup kaum Trudowik [28], yang bersandar bukan hanya pada burjuasi kecil desa, tetapi juga pada burjuasi kecil kota!

“…. Kelemahan yang relatif dari kaum demokrat burjuis kota itu-itu juga menjelaskan hal, bahwa baru saja ketika demokrat-demokrat burjuis kita mulai menyeleweng ke Kiri, mereka segera mulai kehilangan dasarnya di kota dan mulai terbenam dalam rawa Narodisme-tani”.

Benar! Seribu kali benar! Mengenai pembenaran yang mutlak seperti itu dari Narodnaya Duma terhadap taktik kaum Bolsyewik, kita tidak berani bahkan mengimpikannya. “Baru saja kaum demokrat burjuis kita mulai menyeleweng ke Kiri mereka segera mulai menjadi kaum Narodnik”. Justru begitu: kaum demokrat burjuis Kiri merekalah yang merupakan kaum Narodnik. Sedangkan kaum Kadet hanya berlagak sebagai kaum demokrat, tetapi dalam kenyataannya samasekali bukan kaum demokrat. Maka itu, karena proletariat terpaksa melaksanakan revolusi burjuis bersama-sama dengan demokrasi burjuis,  makanya ia ditakdirkan tampil dalam “blok” politik dalam arti kata luas, termasuk bukan hanya persetujuan waktu pemilihan umum dan bukan hanya persetujuan parlementer, tetapi juga aksi bersama tanpa persetujuan apapun dengan burjuasi kecil Kiri, yaitu dengan burjuasi kecil yang bersifat Narodnik, melawan Seratus Hitam dan melawan kaum Kadet!

Quod erta demonstrandum – itulah yang perlu untuk dibuktikan.

Lain kali kita akan membicarakan dengan Narodnaya Duma khusus tentang Narodnik.

II [*]

Jika mengakui, bahwa “Kaum Narodnik merupakan tetangga Kiri dari kaum Kadet” bahwa mereka “selalu goyah antara kaum Kadet dan kaum Sosial-Demokrat”, maka dari sini tidak boleh tidak dapat ditarik kesimpulan tentang pengakuan tentang politik kaum Bolsyewik: memaksa kaum Narodnik memihak kepada kaum Sosial-Demokrat melawan kaum Seratus Hitam dan melawan kaum Kadet.

Kaum Mensyewik berusaha memperlemah atau menyangkal kesimpulan yang tak terhindarkan dari pengakuannya itu dengan menunjukkan terhadap hal, bahwa kaum tani, karena mereka “lebih revolusioner dan lebih demokratis” daripada kaum liberal, bersamaan dengan itu “diresapi oleh utopi-utopi sosial yang reaksioner” dan berusaha “di bidang ekonomi memutar ke belakang roda sejarah”.

Pemikiran ini, yang sangat tersebar di dalam literatur Sosial-Demokrat kita, mengandung di dalamnya kesalahan logis dan historis-ekonomis yang besar. Mereka menyamakan elo dengan gantang, kereaksioneran ide-ide kaum tani tentang revolusi Sosialis dengan kereaksioneran politik liberal dalam revolusi burjuis.

Jika mengenai tugas-tugas Sosialisme, kaum tani, tentunya, bepihak pada utopi-utopi reaksioner, maka burjuasi liberal mengenai tugas-tugas itu berpihak pada penganiayaan reaksioner seperti dalam bulan Juni tahun 1848 atau bulan Mei tahun 1871 [29].

Sedangkan bila dalam revolusi yang sekarang ini, yaitu yang burjuis, kaum tani dan para ideologinya, kaum Narodnik, melaksanakan politik reaksioner jika dibandingkan dengan kaum liberal maka seorang Marxis kapanpun tidak akan mengakui kaum Narodnik lebih Kiri, lebih revolusioner, lebih demokratis, daripada kaum liberal.

Jelas, bahwa di sini ada sesuatu yang tidak beres.

Bandingkanlah politik agraria kaum liberal dengan kaum Narodnik. Apapakah ada di dalamnya watak ekonomi reaksioner pada saat ini? Ikhtiar untuk membatasi pemobilisasian pemilikan tanah adalah reaksioner pada kedua partai itu. Tetapi watak birokratis dari politik agraria kaum Kadet (Komite-komite tanah yang bersifat tuantanah-birokratis) menjadikan kereaksionerannya jauh lebih berbahaya secara praktis dan dengan segera. Jadinya, menurut pasal ini perbandingan secara keseluruhan tidak menguntungkan kaum liberal.

“Penyamarataan” pengaruh tanah ……. Ide persamaan dari produsen-produsen kecil adalah reaksioner, sebagai usaha untuk mencari pemecahan tugas-tugas revolusi Sosialis dalam hal yang terbelakang dan bukan yang maju. Proletariat membawa bersama dengannya bukan Sosialisme persamaan pemilik-pemilik kecil, melainkan Sosialisme produksi besar yang disosialisasi. Akan tetapi ide persamaan itu-itu juga adalah pernyataan yang paling lengkap, konsekwen dan tegas dari tugas-tugas burjuis demokratis. Orang-orang Marxis yang telah melupakan hal itu, dapat dinasehati untuk membaca jilid pertama “Kapital” Marx dan “Anti Dühring” Engels. Ide persamaan menyatakan dengan paling lengkap perjuangan melawan segala sisa-sisa sistim perhambaan, perjuangan untuk perkembangan yang paling luas dan murni dari produksi barang dagangan.

Orang-orang di Rusia sering melupakan hal itu, ketika berbicara mengenai kereaksionran rancangan-rancangan agraria yang bersifat “penyamarataan” dari kaum Narodnik.

Persamaan bukan hanya secara ideologi menyatakan pelaksanaan yang paling penuh dari syarat-syarat kapitalisme yang bebas dan produksi barangdagangan. Secara materiil juga, di bidang hubungan-hubungan ekonomi dari pertanian yang berkembang dari sistim perhambaan, persamaan produsen-produsen kecil, itu merupakan syarat bagi perkembangan yang paling luas, sempurna, bebas, dan cepat dari pertanian kapitalis.

Perkembangan itu berjalan di Rusia sudah lama. Revolusi telah mempercepatnya. Seluruh persoalan adalah, apakah perkembangan itu berjalan menurut tipe, boleh dikatakan, Prusia (tetap dipertahankannya perekonomian tuantanah dengan diperbudaknya petani, yang membayar “menurut harga adil” untuk tanah yang hasilnya tak mencukupi) atau menurut tipe Amerika (pernghancuran perekonomian tuantanah, perpindahan semua tanah kepada kaum tani).

Itu merupakan persoalan pokok seluruh revolusi burjuasi demokratis kita, persoalan kalah atau menangnya.

Kaum Sosial-Demokrat menuntut perpindahan seluruh tanah kepada kaum tani tanpa tebusan, yaitu dengan tegas berjuang untuk tipe perkembangan kapitalisme yang kedua, yang menguntungkan bagi Rakyat.Dalam perjuangan kaum tani melawan kaum tuantanah-pemilik-hamba, yang menjadi pendorong ideologis yang paling kuat dalam perjuangan untuk tanah adalah ide persamaan, — dan penghapusan yang paling sempurna dari setiap dan segala macam sisa-sisa sistim perhambaan adalah pembentukan persamaan antar produsen-produsen kecil. Karena itu ide persamaan adalah ide yang paling revolusioner untuk gerakan kaum tani  bukan hanya dalam arti kata dorongan akan perjuangan politik, tetapi juga dalam arti kata dorongan akan pembersihan pertanian secara ekonomidari sisa-sisa sistim perhambaan.

Karena kaum Narodnik memimpikan, bahwa persamaan dapat dipertahankan atas dasar rpoduksi barangdagangan, bahwa persamaan itu dapat menjadi unsur perkembangan ke Sosialisme, makanya pandangan-pandangan mereka adalah salah, Sosialisme mereka adalah reaksioner. Setiap Marxis harus mengetahui dan mengingat hal itu. Akan tetapi seorang Marxis akan mengkhianati urusannya untuk meninjau secara historis tugas-tugas khusus dari revolusi burjuis-demokratis, jika seandainya ia melupakan, bahwa ide persamaan itu-itu juga dan berbagai macam rencana tentang penyama rataan merupakan pernyataan yang paling sempurna dari tugas-tugas revolusi yang bukan Sosialis, melainkan yang burjuis, tugsa-tugas perjuangan bukan melawan kapitalisme, melainkan melawan sistim tuantanah dan birokrasi.

Atau evolusi tipe Prusia: tuantanah-pemilik hamba akan menjadi Junker [30]. Untuk berpuluh-puluh tahun diperkuatlah kekuasaan tuantanah di negara. Monarki. “Dispotisme militer” yang ditempel dalam bentuk parlemen sebagai ganti demokrasi. Ketidak samaan yang menyolok di desa dan di kalangan penduduk yang lain. Atau evolusi tipe Amerika. Penghapusan perekonomian tuantanah. Si-tani akan menjadi pengusaha tanah yang bebas. Kekuasaan Rakyat. Sistim burjuis demokratis. Persamaan yang paling besar di antara penduduk desa sebagai titik tolak dan syarat dari kapitalisme yang bebas.

Beginilah dalam kenyataannya alternatif historis, yang dilumas dengan sifat munafik dari kaum Kadet (yang membawa negara menurut tipe pertama) dan utopi sosial-reaksioner dari kaum Narodnik (yang membawa negara menurut tipe kedua).

Jelas bahwa, proletariat harus mengarahkan seluruh tenaganya untuk mendukung jalan yang kedua. Hanyad dengan demikianlah klas-klas pekerja dengan paling cepat meniadakan ilusi-ilusi burjuis yang terakhir, — karena Sosialisme  macam penyamarataan adalah ilusi burjuis yang terakhir dari pemilik kecil. Hanya dengan demikian massa Rakyat, dengan belajar bukan dari buku-buku, melainkan dari pengalaman, dalam kenyataannya akan menguji dalam waktu yang sependek-pendeknya tak berdayanya semua dan segala macam rancangan penyamarataan, segala kelemahannya terhadap kekuasaan kapital.  Hanya dengan demikian proletariat akan paling cepat melemparkan dari dirinya tradisi-tradisi “Trudowik” yaitu tradisi-tradisi fiflistin, menghindarkan diri dari tugas-tugas burjuasi-demokratis, yang tidak boleh tidak jatuh kepada proletariat pada waktu sekarang ini, dan sepenuhnya mengabikan diri kepada tugas-tugasnya sendiri yang betul-betul bersifat klas, yaitu tugas-tugas Sosialis.

Hanya ketidakmengertian akan hubungan antara tugas-tugas burjuis-demokratis dan tugas-tugas Sosialis memaksa beberapa orang Sosial-Demokrat takut akan politik penyelesaian sampai akhir revolusi burjuis.

Hanya ketidakmengertian akan tugas dan hakekat revolusi burjuis menimnulkan pendapat-pendapat seperti berikut: “ Ia (revolusi kita) pada akhirnya dilahirkan bukan oleh kepentingan-kepentingan kaum tani, melainkan (??) oleh kepentingan-kepentingan masyarakat burjuis yang sedang berkembang”, atau “revolusi ini adalah revolusi burjuis dan karena itu (!!??) ia tidak dapat dilakukan di bawah panji-panji kaum tani dan di bawah pimpinannya” (Narodnaya Duma, No. 21, tanggal 4 April). Jadinya, perekonomian kaum tani di Rusia berdiri bukan di atas dasar yang burjuis tetapi di atas sesuatu dasar yang lain ! Kepentingan-kepentingan massa kaum tanilah yang merupakan kepentingan-kepentingan “perkembangan masyarakat burjuis” yang paling sempurna, paling cepat dan luas, perkembangan “tipe Amerika”, dan bukan “tipe Prusia”. Justru karena itulah revolusi burjuis dapat dilakukan di bawah “pimpinan kaum tani” (lebih tepatnya: di bawah pimpinan proletariat, jika kaum tani, yang goyah antara kaum Kadet dan kaum Sosial-Demokrat,  akan berjalan pada umumnya dan dalam keseluruhannya memihak kaum Sosial-Demokrat). Revolusi burjuis di bawah pimpinan burjuasi hanya mungkin menjadi revolusi yang tak selesai (yaitu bukan revolusi, melainkan reforma, kalau berbicara tepat). Ia bisa menjadi revolusi yang sesungguhnya hanya kalau dilakukan di bawah pimpinan proletariat dan kaum tani.

Nasye Eho, No. 10 dan 12.
5 dan 7 April 1907

*****

Diterbitkan kembali di laolao-papua.com untuk kepentingan pendidikan politik dan propaganda di Papua

Catatan:

[20] Narodnaya Duma, Priwet, Otgoloski – terbitan-terbitan Mensyewik, muncul di Petersburg pada tahun 1907.

[21] Kaum Mensyewik – aliran oportunis di dalam Sosial-demokrasi Rusia. Terbentuk dalam Kongres ke II PBSDR (tahun 1903) dari lawan-lawan tujuan revolusioner. Dalam Kongres itu, pada pemilihan organ-organ central Partai, kaum Leninis memperoleh mayoritas suara dan mereka dinamakan kaum Bolsyewik (artinya: kaum mayoritas), sedang kaum oportunis tetap berada dalam minoritas dan memperoleh nama kaum Mensyewik (artinya: kaum minoritas). Kaum Mensyewik tampil melawan program revolusioner Partai, melawan hegemoni proletariat dalam revolusi, melawan persekutuan klas buruh dan kaum tani, dan menyokong persetujuan dengan burjuasi liberal. Setelah kelahan Revolusi 1905-1907 kaum Mensyewik berusaha melikwidasi Partai proletariat revolusioner ilegal. Pada bulan Januari 1912 Konperensi Partai se-Rusia ke VI mengusir kaum Mensyewik-Likwidator dari PBSDR. Pada tahun 1917 wakil-wakil kaum Mensyewik masuk dalam Pemerintah Sementara burjuis, dan setelah kemenangan Revolusi Sosialis Oktober Besar kaum Mensyewik bersama-sama dengan partai-partai kontra-revolusioner lainnya melakukan perjuangan melawan kekuasaan Sovyet.

[22] Nasye Eho – suratkabar harian legal Bolsyewik, terbit di Petersburg pada tahun 1907 di bawah pimpinan W.I.Lenin.

[23] Arons, Martin Leo – seorang ahli ilmualam Jerman, ia pernah masuk dalam Partai Sosia-Demokratis.
Singer, Paul – salah seorang pemimpin Sosial-Demokrasi Jerman, sahabat dari A. Bebel, W.Liebknecht, seorang tokoh utama sayap Marxis dalam Internasionale II. W.I.Lenin menghargai tinggi Singer sebagai seorang pejuang yang tak kenal damai untuk urusan proletariat.
Nalivskin, W.P – seorang tokoh masyarakat, penulis, wakil dalam Duma Negara II dari kota Tasykent, di dalam Duma ia bergabung pada kaum Sosial-Demokrat (kaum Mensyewik).

[24] Pemilihan untuk Duma Negara adalah bertingkat banyak dan berlangsung lewat 4 Curia (golongan-golongan pemilih menurut kekayaan, nasionalitas, sukubangsanya dan lain-lain) yang tak sama derajat: Curia buruh, Curia kota, Curia tuantanah dan Curia tani. Kaum pemilih memilih pemilih-pemilih utusan, yang pada gilirannya masih memilih dari kalangannya sebuah grup pemilih utusan lagi atau wakil-wakil langsung untuk Duma.

[25] Kaum Oktobris – partai kontra-revolusioner, yang mewakili dan membela kepentingan-kepentingan burjuasi besar dan kaum tuantanah yang mengurus perusahaannya secara kapitalis. Kaum Oktobris sepenuhnya menyokong politik luar dan dalamnegeri pemerintah tsar.

[26] Nacalo – suratkabar harian legal Mensyewik, terbit di Petersburg pada tahun 1905.

[27] Stuwe, P.B.; Milyukov, P.N. –gembong-gembong partai kaum Kadet.
Witte, S.Ju – tokoh negara Rusia, Ketua Dewan Menteri (Oktober 1905-April 1906)
Stolipin, P.A. –tokoh negara, ketua Dewan Menteri sejak tahun 1906 sampai 1911, namanya dihubungkan dengan periode reaksi politis yang paling kejam.

[28] Kaum Trudowik – kaum Demokrat burjuis kecil, wakil-wakil kaum tani dalam Duma-Duma Negara, yang berhimpun dalam grup tersendiri pada bulan April 1906. Kaum Trudowik di dalam Duma goyang antara kaum Kadet dan kaum Sosial-Demokrat. Selanjutnya menggabungkan diri dengan kaum Enes dan berubah menjadi partai kontra-revolusioner.

[29] Yang dimaksud W.I.Lenin adalah penganiayaan berdarah burjuasi kontra-revolusioner terhadap kaum buruh Paris yang berontak pada bulan Juni tahun 1848, dan penindasan Komune Paris pada bulan Mei 1871.

[30] Junker – pemilik tanah di Prusia, yang dalam lingkungan perusahaan pertaniannya dengan sewenang-wenang memerintah kaum tani, memiliki kekuasaan kehakiman dan kekuasaan kepolisian.

[*] Berhubung dengan kenyataan ditutupnya Narodnaya Duma oleh pemerintah kami meniadakan sejauh mungkin polemik langsung dengannya tetapi menyinggung penilaian prinsipiil Narodisme oleh Marxisme.

 

Redaksi Lao-Lao
Teori pilihan dan editorial redaksi Lao-Lao

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kirim Donasi

Terbaru

Kapitalisme di Era Digital: Manusia, Ruang, dan Alat

Ide menulis tulisan ini, dimulai ketika beberapa waktu lalu...

Belajar Gerakan Kedaulatan Diri Owadaa dari Meeuwodide (Bagian 2)

Pada bagian pertama catatan ini sebelumya, saya mencoba untuk belajar pandangan konseptual tentang Owadaa. Selain itu, sisi teologis yang...

Belajar pada Njoto, Menuju Jurnalisme yang Mendidik Massa

Dalam deretan tokoh-tokoh jurnalistik di Indonesia, nama Njoto jarang terdengar. Kerap ketika berbicara mengenai sejarah jurnalisme di Indonesia, nama...

Empat Babak Sekuritisasi di Papua

Sejak dimulainya Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961 banyak terjadi pelanggaran hak asasi...

Mambesak dan Gerakan Kebudayaan Papua Pascakolonial

Mambesak tidak sekadar grup musik Papua biasa. Selain sebagai pioner dengan mempopulerkan lagu-lagu daerah Papua yang kaya dan beragam,...

Rubrikasi

Konten TerkaitRELATED
Rekomendasi Bacaan